Halo pawmate kali ini K and P Clinic mau berbagi info tentang “kesehatan mulut dan gigi pada hewan” saat ini masih belum menjadi perhatian utama para pemilik anjing dan kucing. Hal tersebut dikarenakan hewan peliharaan tidak dapat memberitahu pemilik jika gigi atau gusi mereka terasa sakit. Pada akhirnya, banyak kasus kerusakan rongga mulut yang tidak terdeteksi dan hewan lebih memilih diam menderita, sehingga kerusakan terus berlanjut tanpa mendapatkan penanganan.
Stomatitis atau radang pada rongga mulut merupakan  suatu kondisi gangguan pada area rongga mulut ditandai adanya ulcer. Ulcer adalah kerusakan pada kulit atau selaput lendir, dengan hilangnya jaringan permukaan, disintegrasi, dan nekrosis jaringan epitel. Ulserasi oral terjadi khususnya pada selaput lendir rongga mulut, bakteri muncul di area yang terpapar, yang menyebabkan peradangan dan rasa sakit. Beberapa penyakit ulseratif terlihat pada anjing dan kucing.
Peradangan  dan  ulcer  di  rongga  mulut dapat terjadi secara  akut dalam  beberapa hari akibat  penurunan  imunitas  hewan  yang  tidak dalam  kondisi optimal atau kondisi imun yang buruk karena penyakit lain seperti feline leukemia virus (FeLV) and Feline immunodeficiency virus (FIV) sehingga mudah terserang infeksi. Selain itu, infeksi pada rongga mulut dapat pula disebabkan oleh bakteri mulut. Bakteri mulut pada plak gigi menimbulkan respon inflamasi pada kucing. Kondisi stomatitis kompleks pada kucing seringkali dikaitkan dengan peningkatan populasi bakteri  aerob  dan  anaerob  yang  berada  pada rongga mulut. Peran bakteri plak sangat penting, kucing  yang  tidak  toleran  terhadap  plak  akan menunjukkan tingkat peradangan abnormal dan tidak spesifik.
Masalah gigi pada hewan peliharaan tidak sama dengan manusia. Menurut Ward (2012), pada manusia masalah utamanya adalah kerusakan gigi dimana disebabkan hilangnya kalsium pada lapisan enamel, lubang yang telah terinfeksi mengakibatkan rasa sakit. Pada hewan kesayangan kejadian lubang gigi tidak lebih dari 10% dari semua masalah gigi. Masalah gigi yang paling umum terjadi adalah disebabkan oleh kerusakan periodontal.
Pada anjing dan kucing tumbuhnya karang gigi sangat sering di jumpai lebih dari 68% semua peliharaan di atas usia tiga tahun memiliki beberapa kelainan periodontal atau penyakit gigi. Sebagian besar hewan peliharaan hanya menunjukkan sedikit gejala dari penyakit gigi tersebut. Penyakit periodontal adalah peradangan yang merupakan respon terhadap plak gigi, termasuk bakteri mulut, dan hanya terbatas ke jaringan penyangga gigi.
Karang gigi menekan gusi, gusi jadi menyusut atau turun, menyebabkan peradangan dan infeksi yang disebut ginggivitis. Gusi terus menyusut sampai akhirnya soket gigi terinfeksi dan gigi hilang. Ketika infeksi mulut meningkat, peradangan pada amandel (tonsilitis) dan peradangan tenggorokan (faringitis) juga dapat terjadi. Selain itu, bakteri bisa masuk ke dalam aliran darah dan dapat terbawa ke organ lain. Infeksi katup jantung (endocardiosis atau endocarditis), masalah ginjal dan hati sering disebabkan oleh “gigi yang buruk”
Perawatan yang dapat dilakukan jika hewan peiharaan terlanjur mengalami periodontitis adalah dengan membersihkan mulut sebisa mungkin dan mengembalikan seperti kondisi normal. Ini termasuk menghilangkan karang gigi dan kalkulus, menguras kantong nanah jika infeksi sudah terlampau parah sehingga ada timbunan nanah pada gusi. Hal ini harus dilakukan oleh dokter hewan, karena hewan peliharaan anda akan memerlukan anestesi umum untuk pembersihan menyeluruh. Saat hewan teranastesi, dokter hewan akan melakukan pemeriksaan gigi untuk melihat seberapa dalam kerusakan pada gusi. Bila perlu akan dilakukann X-ray pada gigi untuk melihat seberapa parah kerusakan yang ditimbulkan.
Pentingnya memulai program perawatan gigi rumahan untuk hewan peliharaan anda. Perawatan di rumah sangat penting untuk mengobati periodentis dan untuk mencegah degenerasi gigi lebih lanjut. Memberi hewan peliharaan anda makanan kering adalah salah satu hal yang di anjurkan untuk mengurangi resiko terbentuknya karang gigi, makanan kering lebih baik dalam mencegah penumpukan plak di gigi, bila dibandingkan dengan makanan basah/kalengan. Mulailah menyikat gigi secara teratur setelah hewan peliharaan anda memiliki gigi dewasanya. Anda dapat memelihara gigi dan gusi bebas penyakit dengan menyikat gigi hewan peliharaan anda dua atau tiga kali seminggu. Penggunaan produk untuk manusia sangat tidak di anjurkan digunakaan pada hewan, Sikat gigi hewan dengan menggunakan produk perawatan gigi khusus untuk hewan yang sudah banyak tersedia di pasaran karena penggunaan produk manusia sangat tidak di anjurkan digunakan pada hewan.
Carlson, D.G. and J.M. Griffin. 2008. Cat Owner’s Home Veterinary Handbook. Third Edition.Wiley Publishing, Inc., Hoboken, New Jersey Andriani, M. D., Mihardi, A. P., Pakpahan, S. N., & Sovinar, M. (2018). Oral Presentation ( KIVSA-6 ) Stomatitis Kompleks pada Seekor Anak Kucing, 314–315.