August 15, 2019

Pentingnya Vaksinasi Pada Kucing Kesayangan Anda

Kucing dan anjing saat ini merupakan bagian dari erat dari keluarga. Karena sudah banyak keluarga yang memelihara anjing dan kucing, maka status kesehatannya juga harus diperhatikan. Banyak sekali perawatan yang harus diperhatikan oleh pemilik kucing dan anjing. Mulai dari memperhatikan jenis makanan yang cocok, kebersihan badan dan tempat tinggal, termasuk vaksinasi secara rutin. Vaksinasi bertujuan untuk memproteksi anjing dan kucing kesayangan anda dari virus dan bakteri, yang dapat merenggut nyawa anjing dan kucing kesayangan anda.

Mengapa Kucing Kesayangan Anda Perlu Divaksin ?

Sistem imun memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan kucing kesayangan anda. Salah satu fungsi yang paling penting adalah untuk melindungi kucing kesayangan anda dari penyakit dan infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri, dan parasit. Vaksinasi membantu kucing kesayangan anda mempersiapkan kematangan imunitas dalam dirinya, sehingga mampu melawan invasi antigen patogen yang masuk ke dalam tubuhnya.

Ketika vaksin dimasukkan ke dalam tubuh kucing anda, maka sistem imun akan memberikan respon perlindungan terhadap virus atau bakteri yang divaksinasikan, dan apabila pada suatu hari kucing anda terpapar oleh virus atau bakteri, maka sistem imun yang sudah terbentuk akan melakukan pencegahan terhadap virus atau bakteri tersebut. Peran vaksinasi di sini amat penting dalam mengendalikan penyebaran penyakit infeksius pada kucing. Hal yang tak kalah pentingnya untuk kesehatan kucing kesayangan anda adalah dengan menjaga kebersihan tempat kucing anda tinggal.

Kapan Kucing Anda Perlu Divaksin ?

            Pada saat anak kucing baru lahir, maka anak kucing tersebut akan memperoleh antibodi yang berasal dari air susu induknya, atau disebut juga MDA (Maternally Derived Antibody). Seiring dengan berjalannya waktu, maka konsentrasi MDA dalam tubuh anak kucing akan berkurang, oleh karena itu pada usia tertentu perlu dilakukan vaksinasi, guna memproteksi tubuh anak kucing tersebut dari infeksi penyakit. Usia anak kucing yang boleh dilakukan vaksinasi adalah berkisar 6 – 8 minggu, kemudian boleh diulang 3 – 4 minggu kemudian, dan dilakukan secara rutin setahun sekali.

Syarat Vaksinasi

Berikut adalah syarat kucing anda boleh divaksinasi adalah sebagai berikut :

  • Sehat
  • Berat badan cukup
  • Cukup Umur
  • Tidak ada keluhan muntah
  • Tidak ada keluhan diare
  • Tidak ada gangguan penyakit mulut : stomatitis, gingivitis, dan ulserasi
  • Tidak ada gangguan penyakit telinga : otitis, infestasi ear mite
  • Tidak ada gangguan penyakit kulit : alergi, dermatomycosis, scabiosis

Tipe Vaksin

Terdapat 2 jenis vaksin pada kucing dan anjing, yaitu infeksius vaksin dan non infeksius vaksin. Berikut penjelasannya :

  • Infeksius vaksin, merupakaan jenis vaksin MLV (Modified Live Virus) atau disebut juga attenuated vaccines yang merupakan vaksin yang dirancang untuk mengurangi keganasan / virulensi dari virus yang akan dibuat vaksin. Infeksius vaksin lebih efektif dalam menginduksi sistem, sangat relevan diberikan secara parenteral / injeksi, karena secara langsung dapat menginduksi sistem imun. Beberapa jenis vaksin dapat diberikan langsung pada bagian mukosal tubuh, misalnya per oral (melalui mulut) dan intra nasal (melalui hidung), yang secara langsung dapat meningkat sistem imunitas mukosa. Selain jenis tersebut ada juga yang disebut recombinant vectored vaccines yang merupakan material genetic yang berasal dari antigen patogen.
  • Non infeksius vaksin, atau disebut juga killed atau inactivated vaccines sering juga berasal dari DNA sintetik dari antigen yang sudah di kode. Akan tetapi pemberian vaksin jenis ini efeknya tidak sama dengan infeksius vaksin. Vaksin jenis ini bersifat lemah dalam menginduksi sistem imun tubuh.

Tahapan Vaksinasi Kucing

            Dalam hal vaksinasi kucing, menurut VGG (Vaccination Guidelines Group) ada vaksinasi yang wajib dilakukan dan tidak wajib dilakukan. Vaksinasi yang wajib dilakukan adalah vaksinasi terhadap FPV (Feline Panleukopenia Virus), FHV tipe 1 (Feline Herpes Virus), dan FCV (Feline Calici Virus). Perlu diketahui bahwa perlindungan terhadap FCV dan FHV, tidak sama dengan perlindungan terhadap FPV. Meskipun sudah pernah divaksin FCV dan FHV tipe 1, kucing anda masih ada kemungkinan untuk mengalami infeksi ulang jika stress dan lingkungannya tidak terjaga dengan baik. Berbeda dengan FPV, kucing yang sudah tervaksin FPV, biasanya lebih kebal terhadap virus ini dan jarang terdapat laporan kucing yang mengalami infeksi ulang.

VGG menganjurkan vaksinasi perlu diulang setiap tahunnya, terutama kucing – kucing yang berada di zona high risk / resiko tinggi. Kucing yang berada di zona high risk adalah kucing – kucing yang sering masuk ke penitipan kucing / pet hotel, kucing yang dalam 1 lingkungan terdapat banyak kucing, serta kucing – kucing yang outdoor life. Sedangkan kucing yang berada di zona low risk / resiko rendah adalah kucing – kucing yang indoor life, hidup sendiri, dan tidak pernah memasuki zona penitipan kucing.

Sedangkan vaksinasi pilihan atau tidak wajib adalah proteksi terhadap FeLV (Feline Leukimia Virus) dan FIV (Feline Immunodeficiency Virus). Vaksin untuk virus – virus tersebut dianjurkan untuk daerah – daerah tertentuk saja berdasarkan tingkat virulensi disuatu tempat dan letak geografisnya. Berikut jenis – jenis virus yang divaksinasikan kepada kucing kesayangan

Gambar 1. Vaksinasi Pada Kucing Chimo (Pasien K and P Clinic)

Sebelum kucing anda divaksinasi, dokter hewan akan melakukan pemeriksaan fisik secara menyeruluh pada kucing yang divaksinasi, seperti penimbangan berat badan, pengukuran suhu, pemeriksaan telinga dan mulut. Jika dokter hewan menyatakan kucing anda sehat, makan kucing anda sipa untuk divaksin. Setelah dilakukan vaksinasi, maka dokter hewan akan memberikan passport / buku vaksin yang nantinya perlu dibawa setiap kali kucing anda divaksinasi  (lihat gambar 2).

Gambar 2. Passport / Buku Vaksin (Dokumentasi K and P Clinic)
Daftar Pustaka :
  1. WSAVA – Guideline For Vaccination Of Dogs and Cats. 2015. Ditulis olleh M. J. Day, M. C. Horzinek, R. D. Schultz dan R. A. Squires. Terdapat pada Journal of Small Animal Practise. Vol 57.
  2. Feline Vaccination : Benefit and Risks. Dimuat dalam artikel American Association of Feline Practitionersand the Cornell Feline Health Center, Cornell University, College of Veterinary Medicine, Ithaca, New York 14853-6401.

Leave a comment